Kasus-Kasus Pelanggaran
HAM Internasional Terbesar
Pada Artikel ini saya ingin membahas kasus-kasus HAM yang
pernah terjadi di dunia. Namun untuk pertama kita harus mengerti apa itu HAM ?
HAM atau Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang telah
dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan, HAM berlaku secara universal.
Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat
(Declaration of Independence of US) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik
Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30
ayat 1, dan pasal 31 ayat 1.
HAM juga menjadi bagian integral dan kajian dalam disiplin
ilmu hukum internasional. Oleh karena nya bukan sesuatu yang kontroversial bila
komuntias internasional memiliki kepedulian serius dan nyata terhadap isu HAM
di tingkat domestik. Malahan, peran komuntias internasional sangat pokok dalam
perlindungan HAM karena sifat dan watak HAM itu sendiri yang merupakan
mekanisme pertahanan dan perlindungan individu terhadap kekuasaan Negara yang
sangat rentan untuk di salahgunakan sebagaimana telah sering dibuktikan sejarah
umat manusia sendiri.
Kasus Pelanggaran HAM ini dapat dikategorikan dalam dua
jenis, yaitu :
A.
Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, yaitu
:
1.
Pembunuhan Massal (Genocide)
2.
Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan
pengadilan
3.
Penyiksaan
4.
Penghilangan orang secara paksa
5.
Perbudakan atau diskriminasi yang di lakukan
secara sistematis
B.
Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
1.
Pemukulan
2.
Penganiayaan
3.
Pencemaran nama baik
4.
Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapat
nya
1.
Kasus Benito Mussolini di Italia
Benito Amilcare Andrea Mussolini (29 Juli 1883 – 28 April
1945) adalah seorang dictator italia yang menganut Fasis. Mussolini
memerintah di Italia dalam periode 1924 hingga 1943. Selama 19 tahun dalam masa
pemerintahannya, ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang otoriter, dan tidak
segan membunuh orang-orang yang tidak sepaham dengannya
Salah satu pelanggaran HAM nya yang pertama ialah menyerang
Ethiopia dengan merujuk pada pandangan rasis Charles Robert Darwin. Menurut
Mussolini “Ethiopia bangsa kelas rendah, karena termasuk kulit hitam, jika
diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat alamiah
dari evolusi” .
2.
Kasus Adolf Hitler di Jerman
Adolf
Hitler (20 April 1889 – 30 April 1945) adalah Kanselir Jerman dari tahun 1933
dan Führer (Pemimpin) (Reich ketiga) Jerman sejak 1934 hingga ia meninggal.
Pada 2 Agustus 1934, ia menjadi diktator Jerman setelah Presiden Von Hindenburg
meninggal. Ia menyatukan jabatan kanselir dan presiden menjadi Führer sekaligus
menjadikan Nazi sebagai partai tunggal di Jerman.
Kejahatan
Hitler di dasari oleh Teori Darwin sama seperti Mussolini. Dalam buku yang ia
tulis yang berjudul Mein Kampf (Perjuanganku) ia menyamakan ras non-Eropa
sebagai kera. Ia ingin melakukan perbaikan ras manusia di dunia dengan membuang
orang-orang berpenyakit dan cacar serta memperbanyak individu sehat.
Pada
masa kepemimpinan nya Hitler menyuruh untuk orang-orang lemah mental, cacat,
dan berpenyakit keturunan di kumpulkan dalam pusat sterilisasi khusus karena di
anggap parasite yang mengancam kemurnian rakyat Jerman dan menghambat kemajuan
evolusi.
Tidak
hanya orang-orang berpenyakit yang ia bunuh. Ia juga membunuh orang-orang
Yahudi dan ‘non-Arya’. Didasarkan pada
pangan lama Hitler bahwa kaum Yahudi adalah musuh besar bangsa jerman dan bahan
Lebensraum perlu diciptakan demi perluasan Jerman.
Kebijakan
Hitler yang supremasis dan termotivasi oleh ras mengakibatkan kematian sekitar 50 juta
orang selama Perang Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis "non-Arya" yang pemusnahan
sistematisnya diperintahkan oleh Hitler dan rekan-rekan terdekatnya.
3.
Kasus
Pembunuhan Munir di Indonesia
Munir Said
Thalib (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 – meninggal di Jakarta jurusan
ke Amsterdam, 7 September 2004 pada umur 38 tahun) adalah pria keturunan Arab
yang juga seorang aktivis HAM Indonesia. Jabatan terakhirnya adalah Direktur
Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.
Saat menjabat Koordinator Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Saat menjabat Koordinator Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.
Munir ditemukan
meninggal saat dua jam sebelum pesawat yang ia naiki tiba di Amsterdam. Para
Kru pesawat hanya mengira ia terkena penyakit muntaber biasa. Namun setelah di
otopsi oleh Polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) di temukan jejak senyawa
arsenikum setelah di otopsi. Hal ini juga di konfirmasi oleh polisi Indonesia.
Saat itu belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir meskupin ada yang
menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkan nya.
Pada 20
Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman
penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus,
seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena
dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso
menyatakan bahwa sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan
telepon dari sebuah telepon yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi
tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden Susilo juga membentuk tim
investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah
diterbitkan ke publik.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) Muchdi Pr, yang kebetulan juga orang dekat Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padanya.Namun demikian, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) Muchdi Pr, yang kebetulan juga orang dekat Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah padanya.Namun demikian, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa.
Berikut tiga kasus pelanggaran HAM
yang saya sampaikan. Tanggapan saya sebagai mahasiswa ialah walaupun HAM
menjadi mekanisme pertahanan dan perlindungan individu. Namun Manusia
sendiri memiliki sifat tamak dan egois sehingga mereka sering tidak
memperdulikan apa itu HAM sehingga banyak terjadi kasus-kasus atau perang hanya
di karenakan beda ideologi ataupun agama. Solusi nya ialah semua Manusia di
dunia ini harus nya mengerti satu sama lain bahwa setiap manusia memiliki hak
dan ciri masing-masing yang berbeda dan manusia tidak dapat memaksakan ideologi
yang ia pegang harus di terima di seluruh dunia.
Sumber dan Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Benito_Mussolini
No comments:
Post a Comment